Suku
jawa adalah suku yang mayoritas menduduki nusantara yang memiliki beragam adat
istiadat dan budaya banyak adat istiadat yang dimiliki masyarakat suku jawa di
antaranya adalah slametan , slametan
adalah salah satu wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan meminta
pertolongan/keselamatan dalam kehidupan sehari-hari agar tidak mendapatka musibah ,slametan di
lakukan dengan mengundang beberapa kerabat atau tetangga dekat yang kemudian berkumpul di salah satu
rumah warga yang mengadakat acara slametan tersebut , secara tradisional hal
yang pertama kali di lakukan pada upacara slameta adalah pembacaan doa bersama
,yang dulu dilakukan dengan duduk bersilah di atas tikar dan di lingkari dengan
nasi tumpeng dan lauk pauk, namun sekarang
prosesi slametan tidak dilakukan dengan cara duduk bersilang di atas
tikar dan di kelilingi nasi tumpeng lagi , acara slametan sekarang lebih
cenderung menambahkan hiburan –hiburan yang bersifat moderenisasi , namun tidak
melupakan tujuan awal dari slametan itu
sendiri yaitu sebagai wujud syukur dan meminta keselamatan pada Tuhan Yang Maha
Esa ,
Slametan yang di lakukan
masyarakat suku jawa di lakukan dimana seseorang tersebut memasuki jenjang yang
lebih tinggi ,
. Geertz mengkategorikan ke dalam empat jenis utama:
. Geertz mengkategorikan ke dalam empat jenis utama:
- Yang berkaitan dengan kehidupan: kelahiran, khitanan, pernikahan, dan kematian
- Yang terkait dengan peristiwa perayaan Islam
- Bersih Desa ("pembersihan desa"), berkaitan dengan integrasi sosial desa.
- Kejadian yang tidak biasa misalnya berangkat untuk perjalanan panjang, pindah rumah, mengubah nama, kesembuhan penyakit, kesembuhan akan pengaruh sihir, dan sebagainya.
Dimana
pada pengkatagorian yang di kemukakan oleh Cliffod Greetz , hampir pada setiap
tingkatan-tingkatan kehidupan manusia
mulai dari di dalam rahim ibu atau yang di kenal denagn 7 bulanan hingga
upacara pada saat kematian , masyarakat
suku jawa melakukan upacara slametan yang bertujuan sebagai bentuk syukur dan
pemohona agar diberi keselamatan ,kesehatan,dan rejeki kepada Tuhan Yang Maha Esa ,Slametan
yang di lakukan pada masyarakat suku jawa memiliki waktu-waktu tertentu untuk
pelaksanaanya sesuai dengan peraturan
yang di miliki masyarakat tersebut
TEDAK SITEN
Salah
satu upacara slametan yang dilakukan
oleh masyarakat suku jawa iyalah upacara tedak siten, Tedak siden adalah salah
satu prosesi yang sangat penting pada suku jawa,Tedak yang artinya adalah
menapakan /turun , sedangkan siten yang artinya tanah , jadi tedak siten secara bahasa memiliki arti
menapakan/turun tanah , tedak siten atau
turun tanah memiliki makna yang sangat penting bagi suku jawa sendiri , tedak
siten atau yang di kenal sebagai turun tanah tersebut di lakukan oleh bayi yang
berumur tujuh bulan, tujuh bulan disini mengikuti kelender penanggalan jawa
jadi usia bayi yang harus melaksanakan prosesi tedak siden harus berumur tujuh
atau delapan bulan pada penanggalan jawa , atau bisa di bilang tujuh bulan
lebih ,bayi yang belum melakukan prosesi tedak siten tidak di perbolehkan untuk
memijak tanah jadi orang tua bayi harus berusaha agar anaknya tidak memijak
tanah sebelum waktu yang telah di tetapkan atau sebelum upacara tersebut terlaksana
Upacara
thedak siten sendiri memiliki berbagai makna di antaranya adalah , sebagai rasa
syukur terhadap Tuhan Yang Maha kuasa , adat budaya ini di laksanakan sebagai
penghormatan kepada bumi tempat si anak menginjakan kakinya ke tanah pertama
sekali , sebagai pemohonan doa kepada
Tuhan Yang Maha Esa agar kelak si anak diberi kemudahan,kesehatan dan kesuksessan dalam menjalani kehidupannya
di masa yang akan datang tampa menemui masalah –masalah yang rumit dalam kehidupannya
kelak
Langkah-Langkah
melakukan tedak siten
Ada beberapa langkah-langkah atau
cara-cara yang harus di lakukan saat ingin melakuka upacara tedak siten
tersebut hal yang paling utama untuk
melakukan upacara tedak siten tersebut iyalah , upacara tedak siten terseebut
harus di lakukan pada pagi hari ,
1.Membersihkan bayi
Sebelum
melakukan prosesi leboih lanjut bayi yang akan melakukan tedak sitenharus di
bersihkan terlebih dahulu /di mandikan atau
bisa di bilang di sucikan dengan cara membersihka bayi
2. Mimijak 7 warna
Mimijak tujuh warna di sini di maksudkan sianak harus
mimijak ketan yang di buat denga tujuh warna yang berbeda , atau anak harus
mmimijak bubur dengan varian 7 warna adapun warna yang harus di tapaki si anak
adalah
·
Merah
·
Putih
·
Hitam
·
Kuning
·
Biru
·
Merah jambu
·
Ungu
Ketujuh
warna tersebut memiliki makna-makna tersendiri ,
1. Merah
Warna
merah memiliki arti keberanian , si anak
di tuntun untuk mimijak warna tersebut , agar sianak yang melakukan upacara
tedak siten tersebut memiliki keberanian untuk menjalani kehidupannya kelak
2. Putih
Warna
putih mimiliki arti kesucian , setelah mimijak warna tersebut sianak di harapkan dapat memiliki kesucian hati kelak
di kemudian hari
3. Hitam
Warna
hitam mimiliki arti kecerdasan , setelah memijak warna tersebut diharapkan si
bayi dapat memiliki kecerdasan di
kemudian hari
4. Kuning
Warna
kuning memiliki arti kekuatan , setelah
bayi memijak warna tersebut ,diharapkan si bayi dapat memiliki kekuatan dalam
menjalankan hidupnya
5. Biru
Warna
biru memilliki arti kesetian , setelah mimijak warna tersebut , di harapkan si
bayi memiliki sifat setia di masa yang akan datang
6. Merah
jambu
Warna
merah jambu memiliki arti cinta kasih , setelah mimijak warna tersebut si bayi
di harapkan kelak memiliki rasa cinta kasih
7. Ungu
Warna ungu memiliki
arti ketenangan , dimana di masa yang akan datang sianak dapat bersikap tenang
dalam pengambilan keputusan
3.menapaki tangga dari
tebu
Tangga tersebut harus terbuat dari
tebu dengan banyak 7 buah , bayi di tuntun oleh orang tuannya untuk melewati
tangga dari tebu tersebut , makna melewati tangga tersebut agar sibayi dapat
memberanikan diri dalam menjalani hidupnya , setelah turun dari tangga bayi
harus mingkais pasir dengan kakinya atau yang dalam bahasa jawannya di sebut
ceker-ceker yang arti kiasanya adalah mencari makan , di harapka si anak dapat
memenuhi kebutuha hidupnya kelak
4.kurungan
Setelah memijak pasir kaki anak
tersebut di bersihkan terlebih dahulu dan kemudian si anak di masukan kedalam
kurunga, kurungan tersebut terbuat dari bambu , atau biasa di gunakan untuk
mengurung ayam ,kurungan ayam disini digunakan agar kelak si anak cepat dan
mandiri seperti ayam,di dalam kurungan juga terdapat beberapa benda-benda
yang menyimbolkan pekerjaan yang akan
dilalui si anak kelak
5.
menyebar udik-udik
Setelah melakukan beberapa ritual
ayah dan kakek si anak akan menyebarkan udik-udik yaitu uang logam yang telah
di campur kembang atau bungga , menyebar udik-udik memiliki makna agar si anak
dapat menjadi orang yang baik hati dan dermawan pada saat dewasa
6.mandi
bunga
Setelah menyebarkan udik-udik si
anak di mandikan dengan beberapa jenis bunga , tujuannya adalah agar si anak
dapat membawa keharuman pada keluargannya ,keharuman disini di maksud agar si
anak dapat membanggakan orang tua dan keluargannya setelah di mandikan si anak
di pakai baju yang bagus agar si anak memiliki kehidupan yang bagus
Demikianlah rangkaian ritual yang
harus di lakukan dalam upacara tedak siten upacara yang bertujuan agar si anak
memiliki kehidupan yang baik di kemudian hari
Daftar pustaka
Clifford
geertz , “the religion of java ”: di terjemahka oleh Aswab mahasin
.1981.abanngan santri dan pyiyayi: pustaka jaya
Lita
jr “tedak siten ’’ 1,oktober 2013 http://theurbanmama.com/articles/upacara-tedak-siti-turun-tanah.html