Sabtu, 05 Oktober 2013

upacara tedak siten



Suku jawa adalah suku yang mayoritas menduduki nusantara yang memiliki beragam adat istiadat dan budaya banyak adat istiadat yang dimiliki masyarakat suku jawa di antaranya adalah slametan  , slametan adalah salah satu wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan meminta pertolongan/keselamatan dalam kehidupan sehari-hari  agar tidak mendapatka musibah ,slametan di lakukan dengan mengundang beberapa kerabat atau tetangga  dekat yang kemudian berkumpul di salah satu rumah warga yang mengadakat acara slametan tersebut , secara tradisional hal yang pertama kali di lakukan pada upacara slameta adalah pembacaan doa bersama ,yang dulu dilakukan dengan duduk bersilah di atas tikar dan di lingkari dengan nasi tumpeng dan lauk pauk, namun sekarang  prosesi slametan tidak dilakukan dengan cara duduk bersilang di atas tikar dan di kelilingi nasi tumpeng lagi , acara slametan sekarang lebih cenderung menambahkan hiburan –hiburan yang bersifat moderenisasi , namun tidak melupakan tujuan  awal dari slametan itu sendiri yaitu sebagai wujud syukur dan meminta keselamatan pada Tuhan Yang Maha Esa ,
Slametan yang di lakukan masyarakat suku jawa di lakukan dimana seseorang tersebut memasuki jenjang yang lebih tinggi ,
 . Geertz mengkategorikan  ke dalam empat jenis utama:
  • Yang berkaitan dengan kehidupan: kelahiran, khitanan, pernikahan, dan kematian
  • Yang terkait dengan peristiwa perayaan Islam
  • Bersih Desa ("pembersihan desa"), berkaitan dengan integrasi sosial desa.
  • Kejadian yang tidak biasa misalnya berangkat untuk perjalanan panjang, pindah rumah, mengubah nama, kesembuhan penyakit, kesembuhan akan pengaruh sihir, dan sebagainya.
Dimana pada pengkatagorian yang di kemukakan oleh Cliffod Greetz , hampir pada setiap tingkatan-tingkatan  kehidupan manusia mulai dari di dalam rahim ibu atau yang di kenal denagn 7 bulanan hingga upacara pada saat kematian ,  masyarakat suku jawa melakukan upacara slametan yang bertujuan sebagai bentuk syukur dan pemohona agar diberi keselamatan ,kesehatan,dan rejeki  kepada Tuhan Yang Maha Esa ,Slametan yang di lakukan pada masyarakat suku jawa memiliki waktu-waktu tertentu untuk pelaksanaanya  sesuai dengan peraturan yang di miliki masyarakat tersebut
TEDAK SITEN
Salah satu upacara slametan yang  dilakukan oleh masyarakat suku jawa iyalah upacara tedak siten, Tedak siden adalah salah satu prosesi yang sangat penting pada suku jawa,Tedak yang artinya adalah menapakan /turun , sedangkan siten yang artinya tanah , jadi tedak siten  secara bahasa memiliki arti menapakan/turun  tanah , tedak siten atau turun tanah memiliki makna yang sangat penting bagi suku jawa sendiri , tedak siten atau yang di kenal sebagai turun tanah tersebut di lakukan oleh bayi yang berumur tujuh bulan, tujuh bulan disini mengikuti kelender penanggalan jawa jadi usia bayi yang harus melaksanakan prosesi tedak siden harus berumur tujuh atau delapan bulan pada penanggalan jawa , atau bisa di bilang tujuh bulan lebih ,bayi yang belum melakukan prosesi tedak siten tidak di perbolehkan untuk memijak tanah jadi orang tua bayi harus berusaha agar anaknya tidak memijak tanah sebelum waktu yang telah di tetapkan atau  sebelum upacara tersebut terlaksana
Upacara thedak siten sendiri memiliki berbagai makna di antaranya adalah , sebagai rasa syukur terhadap  Tuhan Yang Maha kuasa ,  adat budaya ini di laksanakan sebagai penghormatan kepada bumi tempat si anak menginjakan kakinya ke tanah pertama sekali , sebagai  pemohonan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kelak si anak diberi kemudahan,kesehatan  dan kesuksessan dalam menjalani kehidupannya di masa yang akan datang tampa menemui masalah –masalah yang rumit dalam kehidupannya kelak
Langkah-Langkah melakukan tedak siten
            Ada beberapa langkah-langkah atau cara-cara yang harus di lakukan saat ingin melakuka upacara tedak siten tersebut hal yang paling utama untuk  melakukan upacara tedak siten tersebut iyalah , upacara tedak siten terseebut harus di lakukan pada pagi hari ,
      1.Membersihkan bayi
Sebelum melakukan prosesi leboih lanjut bayi yang akan melakukan tedak sitenharus di bersihkan terlebih dahulu /di mandikan   atau bisa di bilang di sucikan dengan cara membersihka bayi
      2. Mimijak 7 warna
            Mimijak tujuh warna di sini di maksudkan sianak harus mimijak ketan yang di buat denga tujuh warna yang berbeda , atau anak harus mmimijak bubur dengan varian 7 warna adapun warna yang harus di tapaki si anak adalah
·        Merah
·        Putih
·        Hitam
·        Kuning
·        Biru
·        Merah jambu
·        Ungu
Ketujuh warna tersebut memiliki makna-makna tersendiri ,
1.      Merah
Warna merah memiliki arti  keberanian , si anak di tuntun untuk mimijak warna tersebut , agar sianak yang melakukan upacara tedak siten tersebut memiliki keberanian untuk menjalani kehidupannya kelak
2.      Putih
Warna putih mimiliki arti kesucian , setelah mimijak warna tersebut sianak  di harapkan dapat memiliki kesucian hati kelak di kemudian hari
3.      Hitam
Warna hitam mimiliki arti kecerdasan , setelah memijak warna tersebut diharapkan si bayi  dapat memiliki kecerdasan di kemudian hari
4.      Kuning
Warna kuning memiliki arti  kekuatan , setelah bayi memijak warna tersebut ,diharapkan si bayi dapat memiliki kekuatan dalam menjalankan hidupnya
5.      Biru
Warna biru memilliki arti kesetian , setelah mimijak warna tersebut , di harapkan si bayi memiliki sifat setia di masa yang akan datang
6.      Merah jambu
Warna merah jambu memiliki arti cinta kasih , setelah mimijak warna tersebut si bayi di harapkan kelak memiliki rasa cinta kasih
7.      Ungu
Warna ungu memiliki arti ketenangan , dimana di masa yang akan datang sianak dapat bersikap tenang dalam pengambilan keputusan
3.menapaki tangga dari tebu
            Tangga tersebut harus terbuat dari tebu dengan banyak 7 buah , bayi di tuntun oleh orang tuannya untuk melewati tangga dari tebu tersebut , makna melewati tangga tersebut agar sibayi dapat memberanikan diri dalam menjalani hidupnya , setelah turun dari tangga bayi harus mingkais pasir dengan kakinya atau yang dalam bahasa jawannya di sebut ceker-ceker yang arti kiasanya adalah mencari makan , di harapka si anak dapat memenuhi kebutuha hidupnya kelak
4.kurungan
            Setelah memijak pasir kaki anak tersebut di bersihkan terlebih dahulu dan kemudian si anak di masukan kedalam kurunga, kurungan tersebut terbuat dari bambu , atau biasa di gunakan untuk mengurung ayam ,kurungan ayam disini digunakan agar kelak si anak cepat dan mandiri seperti ayam,di dalam kurungan juga terdapat beberapa benda-benda yang  menyimbolkan pekerjaan yang akan dilalui si anak kelak
5. menyebar udik-udik
            Setelah melakukan beberapa ritual ayah dan kakek si anak akan menyebarkan udik-udik yaitu uang logam yang telah di campur kembang atau bungga , menyebar udik-udik memiliki makna agar si anak dapat menjadi orang yang baik hati dan dermawan pada saat dewasa
6.mandi bunga
            Setelah menyebarkan udik-udik si anak di mandikan dengan beberapa jenis bunga , tujuannya adalah agar si anak dapat membawa keharuman pada keluargannya ,keharuman disini di maksud agar si anak dapat membanggakan orang tua dan keluargannya setelah di mandikan si anak di pakai baju yang bagus agar si anak memiliki kehidupan yang bagus
            Demikianlah rangkaian ritual yang harus di lakukan dalam upacara tedak siten upacara yang bertujuan agar si anak memiliki kehidupan yang baik di kemudian hari











Daftar pustaka
Clifford geertz , “the religion of java ”: di terjemahka oleh Aswab mahasin .1981.abanngan santri dan pyiyayi: pustaka jaya  
Lita jr “tedak siten ’’ 1,oktober 2013 http://theurbanmama.com/articles/upacara-tedak-siti-turun-tanah.html

3 komentar: